Minggu, 24 April 2016

Serpihan Cerita Tentang Dia

Aku mencintaimu seperti sebuah hadiah ulang tahun.
Terbungkus rapi terlilit pita mungil, tetapi tanggalnya tidak diketahui.
Sehingga kado itu tersimpan saja di pojok gelap lemari. Dingin dan bisu.

Aku mencintaimu seperti bintang kecil di angkasa.
Ketika matahari terbit engkau tidak bisa melihatnya.
Tetapi ia ada disana, melihatmu berjalan dan tertawa.
Mengetahui saat malam sepi kepalamu tengadah menatap langit dengan mata berkaca.

Aku mencintaimu seperti bunga rumput liar.
Di hijau semak belukar berdiri tegak. Hanya engkau yang melihatnya. Warna kuning itu.
Berlutut tersenyum mengagumi lalu membiarkan keindahan itu tetap pada tempatnya.

Aku mencintaimu seperti berjuta kata yang tak terucapkan.
Disampaikan dengan bahasa diam bersisian.
Memikirkan kata yang terbaik untuk dinyatakan tetapi tak pernah ditemukan.

Aku mencintaimu seperti permainan di sore hari.
Suka cita, tertawa, menangis dan perkelahian. Serasa waktu tidak ingin berakhir.
Tetapi matahari tenggelam di ufuk barat. Langit menjadi merah.
Ibu memanggil untuk segera mandi.
Sudah waktunya untuk pulang.